dakwatuna.com - Bismillah… Subuh ini, sengaja ku panjangkan tilawahku. Hati masih tak bisa tenang, penggalan Q.S Saba terus bergema. Meraba hati, semoga saja ia masih terpulang pada-Nya. Di setiap gelisah, Allah-lah penawarnya. Tetesan cahaya-Nya kadang meleburkan semua keresahan. Mengairi padang tandus yang sudah terlalu kemarau karena kemaksiatan dan kerisauan akan dunia. Di setiap gelisah, coba tengoklah jiwa, adakah Allah di sana ? Jika tak ada, maka carilah DIA. Leburkan jiwamu bersama tasbih untuk-Nya.
Gelisahmu adalah bagian dari fitrah, dan tak ada sesuatupun di dunia ini yang tidak bersumber dari-Nya. Maka gelisah hanyalah sepotong episode dalam harimu, entah kau ingin ataupun tidak, kondisi itu tetap akan datang. Maka gelisahlah karena kita belum memulangkan gelisah kepada Allah, gelisahlah ketika jiwamu yang luka belum disembuhkan dengan meredam segala keinginan dunia, gelisahlah ketika amalan-amalan ibadahmu selalu kau tunda karena alasan yang tak berdasar. Gelisahlah, selagi Allah masih memberikan hati untuk berdzikir, memberikan lisanmu untuk membaca kalimat-kalimat-Nya, memberikan cahaya-Nya untuk sekedar kau pijaki menuju jalan lurus-Nya.
Share
Gelisahmu adalah bagian dari fitrah, dan tak ada sesuatupun di dunia ini yang tidak bersumber dari-Nya. Maka gelisah hanyalah sepotong episode dalam harimu, entah kau ingin ataupun tidak, kondisi itu tetap akan datang. Maka gelisahlah karena kita belum memulangkan gelisah kepada Allah, gelisahlah ketika jiwamu yang luka belum disembuhkan dengan meredam segala keinginan dunia, gelisahlah ketika amalan-amalan ibadahmu selalu kau tunda karena alasan yang tak berdasar. Gelisahlah, selagi Allah masih memberikan hati untuk berdzikir, memberikan lisanmu untuk membaca kalimat-kalimat-Nya, memberikan cahaya-Nya untuk sekedar kau pijaki menuju jalan lurus-Nya.